(Redundant
Array of Independent)
A. Pengertian RAID
RAID, singkatan dari Redundant
Array of Independent Disk merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan
data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi
kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan
menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan
perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.
Kata “RAID” juga memiliki
beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of
Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi
ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID
didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari
hard disk.
RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu
menangani beberapa disk dengan
sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas.
Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat.
B. Konsep RAID
Sejak pertama kali diperkenalkan,
RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan “RAID Level“. Pada
awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring
dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan
beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level
proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID
menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan,
dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya
didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan
sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut.
Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level
YOUDHY
TRYCHATOUR SEFTYAWAN
NIM [ 1 5 1 –
0 6 1 – 0 2 1 ]
sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa
hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan
penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di
dalam RAID: mirroring (penyalinan
data ke lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa
hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data
disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut
sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda
tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas,
tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk
meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi
informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis
data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa
pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton
secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang
berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga
kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah
satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan
kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan
melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari
kerusakan yang fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses
pembacaan data mengingat sebuah sistem
yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat
untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan
dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik tersebut.
Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara
sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan,
maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi.
Teknik pengecekan kesalahan / koreksi
kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan
kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus
YOUDHY
TRYCHATOUR SEFTYAWAN
NIM [ 1 5 1 –
0 6 1 – 0 2 1 ]
dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain
sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan,
sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator
jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan
fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan
tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain
untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang
mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan
data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan
shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam
sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly
available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat
saja.
C. Struktur RAID
Disk memiliki resiko untuk mengalami
kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat turunnya kinerja atau pun hilangnya
data. Meski pun terdapat backup data, tetap saja ada kemungkinan data yang
hilang karena adanya perubahan setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya
reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus ditingkatkan.
Berbagai macam cara dilakukan
untuk meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari disk. Biasanya untuk
meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu unit penyimpanan.
Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam
disk-disk tersebut. Ketika mengirim data disk-disk tersebut bekerja secara
paralel, sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer dalam membaca atau
menulis data. Ditambah dengan sinkronisasi pada rotasi masing-masing disk, maka
kinerja dari disk dapat ditingkatkan. Cara ini dikenal sebagai RAID. Selain
masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari disk dengan
jalan melakukan redundansi data.
1. RAID
adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
2. Data
didistribusikan ke drive fisik array.
3.
Kapasitas redunant disk digunakan
untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika
terjadi masalah atau kegagalan disk.
Jadi, RAID merupakan salah satu
jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU dengan cara
menggantikan disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk-disk berkapasitas
kecil dan mendistribusikan data pada disk-disk tersebut sedemikian rupa
sehingga nantinya dapat dibaca kembali.
D. Level RAID
RAID dapat dibagi menjadi 8 level
yang berbeda, yaitu level 0, level 1, level 2, level 3, level 4, level 5, level
6, level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya. :
1. RAID level 0
RAID level 0 menggunakan kumpulan
disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan
melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak
termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk
peningkatan kinerjanya.
2.
RAID
level 1
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara
ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi
dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi sangat mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan
disk mirroring) data pada suatu partisi hard disk disalin ke sebuah partisi di
hard disk yang lain sehingga bila salah satu rusak , masih tersedia salinannya
di partisi mirror.
3. RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan
pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di
mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap byte data
mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit
di dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau
paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas
berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian,
apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali
dengan membaca error-correction bit pada disk lain.
4. RAID level 3
RAID level 3 merupakan
pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir
sama dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapapun jumlah kumpulan
disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit
paritas untuk sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk
yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses
disk-disk secara paralel.
5. RAID level 4
RAID level 4 merupakan
pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yaitu menggunakan striping
data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang
terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah
disk gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali
blok-blok data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data
tinggi, karena setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel. Demikian
juga dengan penulisan, karena disk data dan paritas dapat ditulis secara
paralel.
6. RAID level 5
RAID level 5 merupakan
pengorganisasian dengan paritas blok interleaved tersebar. Data dan paritas
disebar pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah
satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai
contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan
pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data
yang sebenarnya dari blok tersebut.
Sebuah paritas blok tidak
menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama, karena kegagalan sebuah
disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut
tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari
penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4.
7. RAID level 6
RAID level 6 disebut juga
redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan
tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID
level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di
dalam blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data
yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk
RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah
kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang,
kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata untuk
perbaikan data (Mean Time To Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu
pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan
mempengaruhi dua buah paritas blok.
8. RAID level 0+1 dan 1+0
RAID level 0+1 dan 1+0 ini
merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang
baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya
kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk
yang lain, menghasilkan strip-strip data yang sama.
Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0,
di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan
mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan
RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh
strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses,
sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi
pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari disk yang
gagal.
Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang
secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut
menurut seperangkat instruksi yang tersimpan dalam komputer tersebut dan
menghasilkan keluaran informasi yang dihasilkan setelah diolah.Daftar perintah
tersebut dinamakan program komputer dan unit penyimpanannya adalah memori
komputer. Memori adalah bagian dari komputer tempat program – program dan data –
data disimpan. Bebarapa pakar komputer (terutama dari Inggris) menggunakan
istilah store atau storage untuk memori, meskipun kata storage sering digunakan untuk menunjuk
ke penyimpanan disket. Tanpa sebuah memori sebagai tempat untuk mendapatkan
informasi guna dibaca dan ditulis oleh prosesor maka tidak akan ada komputer –
komputer digital dengan system penyimpanan program. Walaupun konsepnya
sederhana, memori komputer memiliki aneka ragam jenis, teknologi, organisasi,
unjuk kerja dan harganya. Memori internal
adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor. Sebenarnya terdapat
beberapa macam memori internal, yaitu register yang terdapat di dalam prosesor,
cache memori dan memori utama berada di luar prosesor. Sedangkan memori eksternal adalah memori yang diakses prosesor melalui piranti I/O,
seperti disket dan hardisk.
Memori merupakan bagian dari
komputer yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur
dan dijaga sebaik-baiknya. Memori biasanya disebut juga dengan istilah: computer storage,
computer memory atau memory, merupakan piranti komputer yang digunakan sebagai
media penyimpan data dan informasi saat menggunakan komputer. Memorimerupakan
bagian yang penting dalam komputer modern dan letaknya di dalam CPU (Central
Processing Unit).
Komponen utama dalam sistem
komputer adalah Arithmetic Logic Unit (ALU), Control Circuitry, Storage Space dan
piranti Input/Output. Jika tanpa memory, maka komputer hanya berfungsi sebagai
digital signal processing devices, contohnya kalkulator atau media player.
Kemampuan memory untuk menyimpan data, instruksi dan informasi-lah yang membuat
komputer dapat disebut sebagai general-purpose komputer.Komputer merupakan
piranti digital, maka informasi disajikan dengan sistem bilangan binary. Teks,
angka, gambar, sudio dan video dikonversikan menjadi sekumpulan bilangan binary
(binary digit atau disingkat bit). Sekumpulan bilangan binary dikenal dengan
istilah BYTE, dimana 1 byte = 8 bits. Semakin besar ukuran memory-nya maka
semakin banyak pula informasi yang dapat disimpan di dalam komputer (storage
devices).Berikut ini beberapa gambar yang bisa mewakili bagaimana cara
informasi disimpan dalam memory dan bagaimana data ditransfer dari satu bagian
ke bagian lainnya.
Konsep dasar memori eksternal adalah :
Menyimpan data bersifat tetap
(non volatile), baik pada saat komputer aktif atau tidak. Memori eksternal
biasa disebut juga memori eksternal yaitu perangkat keras untuk melakukan
operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan data, di luar memori utama. Memori
eksternal mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk
membantu fungsi RAM dan yang untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas
tinggi bagi penggunaan jangka panjang.
BERBAGAI JENIS MEMORY EKSTERNAL
1.
Berdasarkan
Jenis Akses Data
Berdasarkan
jenis aksesnya memori eksternal dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a.
DASD (Direct Access Storage
Device) di mana ia mempunyai akses langsung terhadap data.
Contoh :
1. Magnetik (floppy disk, hard disk).
3. Optical
Disk.
b.
SASD (Sequential Access Storage
Device) : Akses data secara tidak langsung (berurutan), seperti pita magnetik.
2.
Berdasarkan
Karakteristik Bahan
Berdasarkan karakteristik bahan pembuatannya, memori eksternal
digolongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
a. Punched Card atau kartu berlubang
Merupakan kartu kecil berisi
lubang-lubang yang menggambarkan berbagai instruksi atau data. Kartu ini dibaca
melalui puch card reader yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1979.
b. Magnetic Disk
Magnetic Disk merupakan disk yang
terbuat dari bahan yang bersifat magnetik, Contoh : floppy dan harddisk.
c. Optical Disk
Optical disk terbuat dari bahan-bahan optik, seperti dari resin
(polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium.
Contoh : CD dan DVD
d. Magnetic Tape
Sedangkan magnetik tape, terbuat
dari bahan yang bersifat magnetik tetapi berbentuk pita, seperti halnya pita
kaset tape recorder.
MEMORI EKSTERNAL
Merupakan
memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program.
Contoh: Hardisk,
Floppy Disk dllHubungan
antara Chace Memori,
Memori Utama dan
Memori eksternal dapat di lihat
pada gambar berikut :
Konsep dasar memori eksternal
adalah penyimpan data bersifat tetap (non volatile), baik pada saat komputer
aktif atau tidak.Memori eksternal biasa disebut juga memori eksternal yaitu
perangkat keras untuk melakukan operasi penulisan, pembacaan dan penyimpanan
data, di luar memori utama. Memori eksternal mempunyai dua tujuan utama yaitu sebagai penyimpan permanen untuk membantu fungsi RAM dan yang
untuk mendapatkan memori murah yang berkapasitas tinggi bagi penggunaan jangka
panjang.
Magnetik Disk
Disk adalah piringan bundar yang
terbuat dari bahan tertentu (logam atau plastik) dengan permukaan dilapisi
bahan yang dapat di magnetisasi. Mekanisme baca/tulis menggunakan kepala baca
atau tulis yang disebut head,
merupakan komparan pengkonduksi (conducting
coil). Desain fisiknya, head bersifat stasioner sedangkan piringan disk
berputar sesuai kontrolnya. Layout
data pada disk diperlihatkan pada gambar 1.1 dan gambar 1.2. Terdapat dua
metode layout data pada disk, yaitu constant
angular velocity dan multiple zoned recording. Disk diorganisasi dalam
bentuk cincin – cincin konsentris yang disebut
track. Tiap track pada disk dipisahkan oleh gap. Fungsi gap untuk mencegah atau mengurangi kesalahan pembacaan maupun penulisan yang disebabkan
melesetnya head atau karena interferensi medan magnet. Sejumlah bit yang sama
akan menempati track – track yang tersedia. Semakin ke dalam disk maka
kerapatan (density) disk akan
bertambah besar. Data dikirim ke memori ini dalam bentuk blok, umumnya blok
lebih kecil kapasitasnya daripada track. Blok – blok data disimpan dalam disk
yang berukuran blok, yang disebut sector.
Sehingga track biasanya terisi beberapa sector, umumnya 10 hingga 100 sector
tiap tracknya. Bagaimana mekanisme
membacaan maupun penulisan pada disk ? Head harus bisa mengidentifikasi titik
awal atau posisi – posisi sector maupun track.
Caranya data yang disimpan akan
diberi header data tambahan yang menginformasikan letak sector dan track suatu
data. Tambahan header data ini hanya digunakan oleh sistem disk drive saja
tanpa bisa diakses oleh pengguna.
Header data yang digunakan disk
drive menemukan letak sector dan tracknya. Byte SYNCH adalah pola bit yang
menandakan awal field data.
Karakteristik Magnetik Disk
Saat ini sesuai kekhususan penggunaan telah beredar berbagai macam
magnetik disk. Tabel 1.1 menyajikan daftar katakteristik utama dari berbagai
jenis disk. Tabel 1.1 Karakteristik magnetik disk

Karakteristik
|
Macam
|



1.
Fixed head (satu per track)
|
||
2.
|
Movable
head (satu per surface)
|
|
Portabilitas disk
|
1.
Nonremovable disk
|
|
2.
|
Removable
disk
|
|
Sides
|
1.
Single-sided
|
|
2.
|
Double-sided
|
|
Platters
|
1.
Single-platter
|
|
2.
|
Multiple-platter
|
|
Mekanisme head
|
1.
Contact (floppy)
|
|
2.
|
Fixed
gap
|
|
3.
|
Aerodynamic
gap (Winchester)
|
|



Berdasarkan gerakan head, terdapat dua macam jenis yaitu head tetap
(fixed head) dan head bergerak (movable head) seperti terlihat pada gambar 1.4.
Pada head tetap setiap track memiliki kepala head sendiri, sedangkan pada head
bergerak, satu kepala head digunakan untuk beberapa track dalam satu muka disk.
Mekanisme dalam head bergerak adalah lengan head bergerak menuju track yang
diinginkan berdasarkan perintah dari disk drive-nya.
Karakteristik disk berdasar
portabilitasnya dibagi menjadi disk yang tetap (nonremovable disk) dan disk
yang dapat dipindah (removable disk). Keuntungan disk yang dapat dipindah atau
diganti – ganti adalah tidak terbatas dengan kapasitas disk dan lebih
fleksibel. Karakteristik lainnya berdasar sides atau muka sisinya adalah satu
sisi disk (single sides) dan dua muka disk (double sides). Kemudian berdasarkan
jumlah piringannya (platters), dibagi menjadi satu piringan (single platter)
dan banyak piringan (multiple platter). Gambar disk dengan multiple platter.
Terakhir, mekanisme head membagi
disk menjadi tiga macam, yaitu head yang menyentuh disk (contact) seperti pada floppy disk, head yang mempunyai celah utara
tetap maupun yang tidak tetap tergantung medan magnetnya. Celah atau jarak head
dengan disk tergantung kepadatan datanya, semakin padat datanya dibutuhkan
jarak head yang semakin dekat, namun semakin dekat head maka faktor resikonya
semakin besar, yaitu terjadinya kesalahan baca. Teknologi Winchester dari IBM
mengantisipasi masalah celah head diatas dengan model head aerodinamik. Head
berbentuk lembaran timah yang berada dipermukaan disk apabila tidak bergerak,
seiring perputaran disk maka disk akan mengangkat headnya.
Istilah Winchester dikenalkan IBM pada model disk
3340-nya. Model ini merupakan removable disk pack dengan head yang dibungkus di
dalam pack. Sekarang istilah Winchester digunakan oleh sembarang disk drive
yang dibungkus pack dan memakai rancangan head aerodinamis.
Disk drive beroperasi dengan
kecepatan konstan. Untuk dapat membaca dan menulis head harus berada pada track
yang diinginkan dan pada awal sectornya. Diperlukan waktu untuk mencapai track
yang diinginkan, waktu yang diperlukan disebut aebagai seek time. Apabila track sudah didapatkan maka diperlukan waktu
sampai sector yang bersangkutan berputar sesuai dengan headnya, yang disebut rotational latency. Jumlah seek time dan
rotational latency disebut dengan access
time. Dengan kata lain, access time adalah waktu yang diperlukan disk untuk
berada pada posisi siap membaca atau menulis.
FLOPPY DISK
Dengan berkembangnya komputer
pribadi maka diperlukan media untuk mendistribusikan software maupun pertukaran
data. Solusinya ditemukannya disket
atau floppy disk oleh IBM. Karakteristik
disket adalah head menyentuh permukaan disk saat membaca ataupun menulis. Hal ini menyebabkan disket tidak tahan
lama dan sering rusak. Untuk mengurangi kerusakan atau aus pada disket, dibuat
mekanisme penarikan head dan menghentikan rotasi disk ketika head tidak
melakukan operasi baca dan tulis. Namun akibatnya waktu akses disket cukup
lama. Gambar 1.6. memperlihatkan bentuk floppy disk.
Floppy disk drive yang menjadi
standar pemakaian terdiri dari 2 ukuran yaitu 5.25” dan 3.5” yang masing-masing
memiliki 2 tipe kapasitas Double Density (DD) dan High Density (HD). Floppy disk
5.25” kapasitasnya adalah 360 Kbytes (untuk DD) dan 1.2 Mbytes (untuk HD).
Sedangkan floppy disk 3.5” kapasitasnya 720 Kbytes (untuk DD) dan untuk HD).
Kapasitas yang dapat ditampung oleh floppy disk memang cenderung kecil, apalagi
jika dibandingkan dengan kebutuhan transfer dan penyimpanan data yang makin
lama makin besar. Floppy disk hanya dapat menyimpan file teks, karena
keterbatasan kapasitas. Walaupun demikian, penulisan pada floppy disk dapat
dilakukan berulang-ulang, walaupun memakan waktu yang relatif lama.
Keterbatasan yang disebut dengan Iomega Zip Drive. Perangkat ini terdiri dari
floppy drive dan cartridge floppy khusus, yang mampu menampung samapai hampir
100MB data. Jumlah ini jelas memungkinkan untuk menampung file multimedia dan grafik (biasanya berukuran mega
bytes), yang sebelumnya tidak dimungkinkan untuk disimpan dalam floppy disk.
HARDDISK
Harddisk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Harddisk diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson di tahun 1952. Harddisk pertama tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki (0,6
meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan kapasitas
penyimpanan 5 MB. Harddisk zaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan
kapasitas 750 GB. Jika dibuka, terlihat mata cakram keras pada ujung lengan bertuas yang
menempel pada piringan yang dapat berputar.
Rangkaian penguat, DSP (digital
signal precessor), chip memory, konektor, spindle, dan actuator arm motor
controller. arus membongkar CP sampai dengan Gbytes. Ukuran kapasitas yang
sangat besar ini sangat menguntungkan dalam hal penyimpanan data. Seperti
halnya floppy disk dan Iomega Zip drive, harddisk juga dapat menangani
penulisan berulang kali dengan kecepatan yang relatif jauh lebih cepat
dibandingkan dengan floppy disk. Tapi sayangnya, terdapat kendala dalam segi
mobilitas, karena untuk memindah-mindahkan harddisk berarti h(harddisk
tersimpan di dalam CPU). Ternyata, kendala ini telah dapat diatasi dengan
adanya konsep Removable Harddisk. Hardsik dibentuk berupa cartridge, yang dipasang
pada removable rack yang terambung pada power supplay dan kabel data IDE
Interface-nya. Data yang disimpan dalam harddisk tidak akan hilang ketika tidak
diberi tegangan listrik. Dalam sebuah harddisk, biasanya terdapat lebih dari
satu piringan untuk memperbesar kapasitas data yang dapat ditampung. Dalam
perkembangannya kini harddisk secara fisik menjadi semakin tipis dan kecil
namun memiliki daya tampung data yang sangat besar. Harddisk kini juga tidak
hanya dapat terpasang di dalam perangkat (internal) tetapi juga dapat dipasang
di luar perangkat (eksternal) dengan menggunakan kabel USB.
IDE Disk (Harddisk)
Saat IBM menggembangkan PC XT,
menggunakan sebuah hardisk Seagate 10 MB untuknmenyimpan program maupun data.
Harddisk ini memiliki 4 head, 306 silinder dan 17 sektor per track, dicontrol
oleh pengontrol disk Xebec pada sebuah kartu plug-in. Teknologi yang berkembang pesat menjadikan pengontrol disk
yang sebelumnya terpisah menjadi satu paket terintegrasi, diawali dengan teknologi drive IDE (Integrated Drive Electronics) pada
tengah tahun 1980. Teknologi saat itu IDE hanya mampu menangani disk
berkapasitas maksimal 528 MB dan mengontrol 2 disk. Seiring kebutuhan memori,
berkembang teknologi yang mampu menangani disk berkapasitas besar. IDE
berkembang menjadi EIDE (Extended Integrated Drive Electronics) yang mampu
menangani harddisk lebih dari 528 MB dan mendukung
pengalamatan LBA (Logical Block
Addressing), yaitu metode pangalamatan yang hanya memberi nomer pada sektor
– sektor mulai dari 0 hingga maksimal 224-1. Metode ini mengharuskan pengontrol
mampu mengkonversi alamat – alamat LBA menjadi alamat head, sektor dan
silinder. Peningkatan kinerja lainnya adalah kecepatan tranfer yang lebih
tinggi, mampu mengontrol 4 disk, mampu mengontrol drive CD-ROM.

NAMA
|
Data Bits
|
Bus MHz
|
MB/det
|
SCSI-1
|
8
|
5
|
5
|
FAST SCSI
|
8
|
10
|
10
|
WIDE FAST
SCSI
|
16
|
10
|
20
|
ULTRA SCSI
|
8
|
20
|
20
|
WIDE ULTRA SCSI
|
16
|
20
|
40
|
ULTRA-2 SCSI
|
8
|
40
|
40
|
WIDE ULTRA-2 SCSI
|
16
|
40
|
80
|














SCSI Disk (Harddisk)
Disk SCSI (Small Computer System Interface) mirip dengan IDE dalam hal
organisasi pengalamatannya. Perbedaannya pada piranti antarmukanya yang mampu
mentransfer data dalam kecepatan tinggi. Versi disk SCSI terlihat pada tabel
5.3. Karena kecepatan transfernya tinggi, disk ini merupakan standar bagi
komputer UNIX dari Sun Microsystem, HP, SGI, Machintos, Intel terutama komputer
– komputer server jaringan, dan vendor – vendor lainnya. SCSI sebenarnya lebih
dari sekedar piranti antarmuka harddisk. SCSI adalah sebuah bus karena SCSI
mampu sebagai pengontrol hingga 7 peralatan seperti: harddisk, CD ROM, rekorder
CD, scanner dan peralatan lainnya. Masing-masing peralatan memiliki ID unik
sebagai media pengenalan oleh SCSI.
CD ROM (Compact disc – Read Only Memory) adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik
(optical disc) yang dapat menyimpan
data yang cukup besar. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai
700Mb. Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disc mulai
diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compact Disc. Sejak saat itu
mulai berkembanglah teknologi penyimpanan pada optical disc. CD-ROM terbuat
dari resin (polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti
alumunium. In formasi direkam secara digital
sebagai lubang-lubang mikroskopis pada permukaan yang reflektif. Proses ini
dilakukan degan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang
berlubang ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi dibaca dengan
menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut
sementara motor memutar disk. Intensitas laser tersebut berubah setelah
mengenai lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh
fotosensor yang kemudian dikonversi menjadi data digital.
Penulisan data pada CD-ROM hanya
dapat dilakukan sekali saja. Walaupun demikian, optical disk ini memiliki
keunggulan dari segi mobilitas. Bentuknyayang kecil dan tipis memudahkannya
untuk dibawa-bawa. Kapasitas penyimpanannya pun cukup besar, yaitu 650 Mbytes.
Sehingga media ini biasanya digunakan untuk menyimpan data-data sekali tulis
saja, seperti installer, file lagu (mp3), ataupun data statik lainnya.
CD ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, tidak
dapat ditulis berulang kali). Untuk dapat membaca isi CD ROM, komponen utama
yang diperlukan adalah CD Drive. Baru pada perkembangannya CD ROM mulai kini dapat ditulis berulang kali
(Re Write / RW) yang lebih dikenal
dengan CD-RW.
DVD
DVD adalah generasi lanjutan dari
teknologi penyimpanan dengan menggunakan media optical disc. DVD memiliki
kapastias yang jauh lebih besar daripada CD-ROM biasa, yaitu mencapai 9 Gbytes.
Teknologi DVD ini sekarang banyak dimanfaatkan secara luas oleh perusahaan
musik dan film besar, sehingga menjadikannya sebagai produk elektronik yang
paling diminati dalam kurun waktu 3 tahun sejak diperkenalkan pertama kali.
Perkembangan teknologi DVD-ROM pun lebih cepat dibandingkan CD-ROM. 1x DVD-ROM memungkinkan rata-rata transfer data 1.321 MB/s
dengan rata-rata burst transfer 12 MB/s. DVD (Digital Video Disk) Hanya
menyimpan data video saja. DVD (Digital Versatile Disk) Dapat menyimpan data
komputer dan data video.
Semakin besar cache (memori
buffer) yang dimiliki DVD-ROM, semakin cepat penyaluran data yang dapat
dilakukan. DVD menyediakan format yang dapat ditulis satu kali ataupun lebih,
yang disebut dengan Recordable DVD, Macam-macam DVD:
a.
DVD-ROM
• DVD-5:
satu sisi dan satu lapis, kapasitas total = 4,37 GB
• DVD-9:
satu sisi dan dua lapis dimana kapasitas setiap lapisan
adalah
4,37 GB dan 7,95 GB, sehingga kapasitas total menjadi 12,32 GB
• DVD-10:
dua sisi masing-masing satu lapis, kapasitas total sebesar 8,74 GBDVD-
18: dua sisi masing-masing dua lapis, kapasitas totalnya sebesar 15,9
GB. Setiap versi DVD recorder dapat membaca DVD-ROM disc, tetapi memerlukan
jenis disc yang berbeda untuk melakukan pembacaan.
b.
DVD-R
(Readable)
• DVD-R Authority (A): untuk membuat master DVD, pada proses
penduplikasian DVD pada mesin khususBdan menggunakan region code (kode wilayah)
+Satu
sisi = 4,7 GB +Dua sisi = 9,4 GB
• DVD-R General (G): untuk membuat master pada proses duplikasi yang lebih
sederhana dan tidak menggunakan region code, Dapat ditulisi satu kali saja
c.
DVD-RW
(Readable-Writeable)
• Dapat
ditulisi sampai 1000 kali, kapasitas sama dengan DVD-R
Link Download PDF
https://drive.google.com/file/d/0BzwBEkaMWIkKN29GckowMll6aGM/view?usp=sharing
YOUDHY
TRYCHATOUR SEFTYAWAN
NIM [ 1 5 1 –
0 6 1 – 0 2 1 ]
No comments:
Post a Comment